BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 29 November 2010

Puisi Islam




Islam agamaku, nomor satu di dunia
Islam benderaku, berkibar dimana-mana
Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana
Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya
Islam sorbanku
Islam sajadahku
Islam kitabku
Islam podiumku, kelas eksklusif yang mengubah cara dunia
memandangku
Tempat aku menusuk kanan-kiri
Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini
Tempat aku menikam sana-sini
Islam organisasiku
Islam perusahaanku
Islam yayasanku
Islam instansiku, menara dengan seribu pengeras suara
Islam muktamarku, forum hiruk-pikuk tiada tara
Islam bursaku
Islam warungku, hanya menjual makanan sorgawi
Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi
Islam makananku
Islam teaterku, menampilkan karakter-karakter suci
Islam festivalku, memeriahkan hari-hari mati
Islam kausku
Islam pentasku
Islam seminarku, membahas semua
Islam upacaraku, menyambut segala
Islam puisiku, menyanyikan apa
Tuhan, Islamkah aku?

Selasa, 23 November 2010

Kegembiraan Penuh Makna Menyambut Tahun Baru Hijriyah




Sebentar lagi seluruh dunia akan merayakan tahun baru Masehi. Gegap gempita, pesta pora, dan berbagai ungkapan kebahagiaan turut mengiringi penyambutan tahun baru ini. Tentu saja hal ini tpenjuru idak dibenarkan dalam ajaran Islam. Kenapa, apakah Islam antimodernisasi?

Islam memberikan yang terbaik kepada umat manusia. Memberikan jalan yang benar untuk menyelamatkan manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam tidak menghendaki umatnya bertindak berlebih-lebihan, menghambur-hamburkan harta tanpa asas manfaat yang benar, apalagi jika membahayakan akidahnya.

Umumnya, pada tahun baru Masehi, perayaan disertai dengan mabuk-mabukan dan aneka acara hedonis yang bisa menyeret manusia ke dalam kerusakan dan kehinaan. Beriringan dengan itu, kecelakaan dan tindakan kriminal pun kerap terjadi. Jika dilihat oleh akal sehat dan kacamata ilmiah yang benar, tentu hal ini tidaklah dibenarkan. Terutama Islam yang sangat menekankan kemaslahatan sehingga sangat mengharamkan khamar dan perbuatan kriminal.

Oleh sebab itu, Islam tidak membenarkan pesta-pora, tapi menganjurkan bersedekah, menyantuni fakir miskin, yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Islam tidak membenarkan berleha-leha dengan pemborosan waktu, tapi menganjurkan untuk bekerja keras dan menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk hal-hal yang bermanfaat. Islam tidak membenarkan dansa-dansi, tapi menganjurkan umatnya untuk berzikir mengingat Allah agar hati menjadi lebih tenang. Dan masih banyak hal lainnya.

Kebetulan pada tahun ini, tahun baru Islam atau tahun baru Hijriah mendahului tahun baru Masehi, hampir berdekatan, yaitu tepatnya pada tanggal 18 Desember 2009, jatuh sebagai tanggal 1 Muharram 1431 H. Pada permulaan tahun Islam ini, banyak peristiwa penting, hikmah, dan keutamaan yang bisa diraih umat Islam.

Di dalam perayaannya, tentu saja akan berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi. Islam mengisi tahun barunya dengan hal-hal yang penuh manfaat, tidak berhura-hura, apalagi dengan hal-hal yang diharamkan, seperti bermabuk-mabukan. Tahun baru Hijriah adalah masa instrospeksi, syukur, dan pencanangan program baru untuk tahun berikutnya yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Allah SWT berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Hasyr: 18).

"Dan (ingatlah juga), takala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim: 7)

Pada tahun baru ini, kita mensyukuri seluruh nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah di tahun sebelumnya agar nikmat tersebut bertambah dan tidak dicabut-Nya. Betapa bencana dan berbagai masalah yang timbul belakangan ini, ini dikarenakan kita kurang bersyukur kepada Allah. Akibatnya, kekayaan alam dan berbagai karunia Allah yang telah diberikan kepada kita tidak menjadi solusi dan kenikmatan lagi, tapi malah menjadi masalah dan kekisruhan yang tiada henti.

Jika kita melakukan introspeksi, besyukur, dan membuat pencanganan program, Insya Allah di tahun yang akan datang, kita bisa menjadi lebih dewasa dalam menyikapi seluruh masalah. Kita bisa menjadi bangsa yang bermartabat, mandiri, dan damai. Amiin.